4 Hal yang Sering Diabaikan Orang Tua tentang Kesehatan Mata Anak (Bagian 1)

Rizki Adis Abeba | 12 Maret 2019 | 14:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Orang tua sering kali tidak menyadari ada masalah pada mata anak. Sebab tidak seperti gangguan kesehatan lainnya, gangguan pada mata tidak menunjukkan gejala yang mencolok. Secara fisik anak terlihat sehat, namun banyak orang tua terlambat menyadari bahwa anak mereka mengalami gangguan penglihatan yang berakibat pada terganggunya aktivitas belajar mereka di sekolah. Lantas apa saja yang perlu diwaspadai dan diketahui orang tua seputar kesehatan mata anak?

1. Pemeriksaan Mata Rutin Sejak Dini

Kebanyakan orang tua baru membawa anak ke dokter mata ketika sudah mencurigai adanya gangguan pada penglihatan anak. Padahal dalam kondisi normal, anak disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata sejak berusia enam bulan. Stacy Hill, optometris dari Fakultas Optometris di Universitas Pacific di Oregon, Amerika Serikat, menyarankan anak dibawa ke optometris pada usia enam dan 12 bulan.

“Jika dokter tidak menemukan ada gangguan pada pemeriksaan itu, maka anak tetap harus melakukan pemeriksaan ulang pada usia tiga tahun dan menjelang anak masuk sekolah di usia lima tahun,” ungkap Stacy Hill. Pemeriksaan mata pada bayi dilakukan untuk melihat adanya potensi rabunnjauh, rabun dekat, astigmatisma atau cacat optik, masalah pergerakan mata, dan masalah kesehatan mata lainnya.

2. Masalah Perilaku Anak di Sekolah yang Disebabkan Gangguan Penglihatan

Sebab salah satu penyebab masalah perilaku anak di sekolah adalah karena kesehatan mata yang tidak baik dan mempengaruhi kemampuan penglihatan mereka. “Jika anak Anda terlihat baik (secara fisik) namun mengalami kesulitan belajar, menunjukkan masalah perilaku (tidak bisa diam), atau sulit memperhatikan (pelajaran), ada kemungkinan besar hal itu disebabkan kurangnya kemampuan melihat yang harus ditangani dengan kaca mata atau terapi penglihatan,” urai Stacy Hill.

Jangan keburu menuduh anak sebagai anak yang nakal, sulit diatur, atau kurang cerdas. Bisa jadi gangguan perilaku dan kesulitan belajar di sekolah tersebut disebabkan oleh gangguan fokus, pandangan ganda, strabismus atau posisi bola mata yang tidak seimbang, mata malas, dan masalah motorik visual mata.

(riz/bin)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait